Maaf, halaman yang Anda cari di blog ini tidak ada.
Maaf, halaman yang Anda cari di blog ini tidak ada.

About

Aku akan bercerita kepada hujan Dan angin dengan sebait puisi Yang terlahir dari air mata cinta Laksana hujan dalam amukan badai Bergemuruh bagaikan ombak Yang menghempas karang Dalam lautan asah yang bergejolak Aku akan berkata pada embun pagi Bagaiman hidupmu saat matahari Mulai menyengat dang angin pun membuat batang menari-nari dan daunpun bersenandung sambil bertasbih Kemanakah engkau wahai embun pagi Yang selalu memberiku kesejukan Saat cintaku mulai beristighfar Memohon ampuna Sang Pemilik jagad raya Dan cintapun kembali ambruk Laksana bangunan tak bertiang Melelhkan kemarahan, meredakan amukan Hingga tembok-tembok ikut meradang Menyaksikan keegoisan Yang membahana di samudera cinta Kini cintaku menangis Mengucurkan sekelumit derita Menepiskan sesungging senyum Yang kan tetap buram Dan takkan terlupa ditelan oleh jaman Makassar,1 oktober 2010